FISIKA Sumber Arus Listrik
SUMBER ARUS LISTRIK SUMBER ARUS LISTRIK
Alur istrik mengalir dalam suatu rangkaian karena adanya beda potensial antara dua titik dalam rangkaian yaitu dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah.Agar arus terus mengalir dalam rangkaian harus ada alat yang dapat mempertahankan beda potensial yang di sebut sumber gaya gerak listrik. Sumber bentuk energi listrik yang diperlukan untuk mempertahankan muatan listrik terus mengalir rangkaian - rangkaian harus ada alat yang dapat mengubah energi kimia, gerak atau bentuk lain jadi GGL merupakan beda potensial dapat menyebabkan arus mengalir.
Elemen Primer
Elemen primer
merupakan sebuah sumber
arus listrik. Elemen primer merupakan sumber
arus listrik yang bersifat sekali pakai. Artinya jika
sumber arus tersebut sudah habis energinya, kita tidak dapat mengisi elemen
primer. Kita harus mengganti sumber arus listrik tersebut
dengan sumber arus yang baru.
1. Baterai
Baterai merupakan elemen
kering. Jika kita amati, baterai memiliki dua kutub yaitu
kutub positif dan kutub negatif. Kutub positif baterai berupa batang karbon
yang dibenamkan ke dalam campuran mangan dioksida (MnO2) dan amonium klorida
(NH4Cl). Kutub negatif baterai adalah lapisan paling luar yang terbuat dari
seng (Zn).
Gambar diatas adalah gambar baterai yang mempunyai kutub positif
dan kutub negatif. Campuran mangan dioksida berfungsi sebagai zat pelindung
elektrolit. Di antara lapisan paling luar yaitu seng berfungsi sebagai kutub
negatif dan campuran mangan dioksida terdapat pasta amonium klorida yang
berfungsi sebagai elektrolit. Di antara kutub positif dan kutub negatif ini
terdapat beda potensial. Beda potensial inilah yang menyebabkan baterai
tersebut dapat mengalirkan arus listrik jika dipasangkan secara benar dalam
sebuah rangkaian. Suatu saat, karbon dan elektrolit dari baterai akan habis
sehingga baterai tersebut tidak dapat menghasilkan arus listrik. Baterai
termasuk sumber arus listrik yang tidak dapat diisi ulang.
Dengan adanya arus listrik ini, kita akan dipermudah memperoleh
sumber energi listrik yang dapat dibawa ke mana-mana, sehingga akan lebih mudah
dan praktis. Baterai masih banyak digunakan pada jam dinding, radio, lampu
senter, dan sebagainya. Penyempurnaan dari sel seng karbon adalah baterai
alkalin. Ukuran, bentuk, dan tegangannya mirip dengan sel seng karbon, tetapi
jika digunakan dalam suatu peralatan, sel alkalin dapat bertahan enam atau
tujuh kali lebih lama dibanding sel seng karbon biasa. Dalam sel alkalin
mengandung elektrolit larutan kalium hidroksida. Pelat logamnya terbuat dari
nikel dan senyawa kadmium.
2. Elemen Volta
Elemen volta ini kali pertama ditemukan oleh Alessandro Volta (1745 –
1827) seorang ahli Fisika berkebangsaan Italia. Elemen volta adalah sel
elektrokimia yang dapat menghasilkan arus listrik. Gambar dibawah
memperlihatkan sebuah elemen volta.
Elemen volta terdiri atas tabung kaca yang berisi larutan asam
sulfat (H2SO4) dan sebagai anoda adalah logam Cu (tembaga) sedangkan kutub
negatif adalah Zn (seng). Jika elektroda-elektroda seng dan tembaga dimasukkan
ke dalam larutan asam sulfat, akan terjadi reaksi kimia yang menyebabkan
lempeng tembaga bermuatan listrik positif dan lempeng seng bermuatan listrik
negatif. Hal ini menunjukkan bahwa lempeng tembaga memiliki potensial lebih
tinggi daripada potensial lempeng seng. Elektron akan mengalir dari lempeng
seng menuju lempeng tembaga. Jika kedua lempeng ini dirangkaikan dengan lampu,
arus akan mengalir dari lempeng tembaga ke lempeng seng sehingga lampu akan
menyala. Namun, aliran arus listrik ini tidak berlangsung lama sehingga lampu
akan padam. Hal ini dikarenakan gelembung-gelembung gas hidrogen yang
dihasilkan oleh asam sulfat (H2SO4) akan menempel pada lempeng tembaga.
Gelembung gas hidrogen ini akan menghambat aliran elektron. Kita telah
mengetahui bahwa arus listrik adalah aliran elektron-elektron sehingga jika
aliran elektron ini terhambat, tidak akan ada arus yang mengalir. Peristiwa ini
disebut polarisasi. Dengan kata lain, polarisasi adalah peristiwa tertutupnya
elektroda elemen oleh hasil reaksi yang mengendap pada elektroda tersebut.
Namun demikian, ide Volta inilah yang menjadi prinsip dalam pembuatan baterai
dan aki.
3. Elemen Daniell
Cara kerja elemen
daniell pada dasarnya sama dengan cara kerja elemen volta.
Namun pada elemen
daniell ditambahkan larutan tembaga sulfat (CuSO4) untuk
mencegah terjadi polarisasi, yang dinamakan depolarisator sehingga usia elemen
dapat lebih lama. Perhatikan diagram sel daniell pada gambar berikut.
Elemen Sekunder
Tidak seperti elemen primer, elemen
sekunder bersifat dapat diperbaharui. Artinya tegangan
yang berasal dari elemen sekunder suatu saat akan habis, tetapi kita masih
dapat mengisi elemen tersebut. Contoh elemen sekunder adalah akumulator.
Akumulator banyak digunakan dalam kendaraan bermotor seperti sepeda motor dan
mobil.
Akumulator disebut juga elemen basah.
Akumulator terdiri atas pasangan-pasangan keping timbal dan timbal dioksida.
Pasangan ini disebut sel. Setiap pasangan timbal dan timbal dioksida ini mampu
memberikan tegangan 2 volt. Kapasitas penyimpanan sebuah aki dapat
terlihat berupa tulisan angka pada aki. Contoh, pada aki tertulis 12V 40
AH, artinya aki mempunyai ggl 12 volt dan mengalirkan arus listrik 40 ampere
selama 1 jam.
Sama seperti pada baterai, akumulator juga
mempunyai dua buah kutub, yaitu kutub positif dan kutub negatif. Kutub negatif
terletak pada timbal dan kutub positif pada timbal dioksida. Timbal dan timbal
dioksida dicelupkan ke dalam larutan elektrolit asam sulfat. Keuntungan
pemakaian elemen sekunder misalnya akumulator yaitu
dapat diperbaharui. Agar akumulator dapat
berfungsi kembali, perlu dimuati oleh sumber arus searah (DC).
Komentar
Posting Komentar